Beberapa kali saya pernah berhadapan dengan pertanyaan: "kenapa bahasa pemersatu harus bahasa indonesia? Kenapa bukan bahasa inggris? Terus gimana kalau misalnya nggak ada bahasa indonesia?" Dan pertanyaan sejenis yang intinya menanyakan pentingnya bahasa indonesia.
Saya bukan seorang ahli bahasa indonesia, pun bukan pemerhati-nya. Saya hanya seseorang yang pernah belajar bahasa inggris dari level basic sampai advance selama 5 tahun kurang lebih. Jadi, saya punya opini untuk hal ini. Remember that English is International language :p
Pertanyaan pertama tentang kenapa yang menjadi bahasa pemersatu adalah bahasa indonesia bukannya bahasa inggris?
Saya pernah membaca buku Bumi Manusia karangan Pramoedya dan menonton filmnya. Sedikit banyak punya gambaran tentang bahasa yang digunakan orang indonesia pada masa penjajahan. Waktu itu, ada 4 bahasa yang sering digunakan: bahasa inggris, bahasa indonesia-melayu, bahasa jawa/daerah dan bahasa belanda.
Dari kesemuanya, yang paling sering digunakan yaitu bahasa daerah. Karena bahasa inggris digunakan untuk berbicara dengan penjajah dan bahasa indonesia memiliki derajat yang lebih tinggi dari bahasa daerah. Maksudnya hanya orang-orang tertentu saja yang mempelajarinya.
Jika kita anggap hal ini terjadi sebelum sumpah pemuda--yang menjadi titik awal pencetusan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu--maka bisa disimpulkan bahwa bahasa indonesia "ditarik turun" derajatnya demi menjangkau seluruh masyarakat indonesia.
Seperti yang saya bilang di atas, bahasa indonesia sudah ada namun nggak semua orang menguasainya. Nah kemudian saat sumpah pemuda, tokoh-tokoh yang ada saat itu membuat bahasa indonesia dapat digunakan dan dipelajari oleh semua orang.
Selanjutnya tentang eksistensi bahasa indonesia. Apa yang akan terjadi jika bahasa indonesia nggak ada? Jawabannya singkat: kita mungkin menggunakan bahasa inggris atau belanda sebagai bahasa pemersatu.
Terakhir, bagaimana seandainya jika kita nggak menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa pemersatu?
Dengan asumsi sumpah pemuda tetap dilaksanakan dan mencetuskan harus ada bahasa pemersatu, yaitu bahasa inggris. Maka kemungkinan besar kita akan menjadi seperti orang Malaysia.
Mencampurkan bahasa inggris dengan bahasa daerah atau bahasa melayu dengan kata lain menggunakan bahasa inggris san melayu secara bersamaan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena seperti ini disebut juga sebagai English as second language.
Kita nggak cuma belajar bahasa inggris di sekolah sebagai pelajaran tambahan saja, tapi akan terbiasa menggunakannya juga.
Mau bagaimanapun, bahasa indonesia adalah sebuah anugerah untuk kita semua--bangsa indonesia.
Sekarang jika skenario di atas nggak terjadi, dan saat sumpah pemuda para tokoh memutuskan nggak harus ada bahasa pemersatu mungkin indonesia sudah hancur.
Jika bahasa indonesia hilang, maka nggak ada yang menjadi "jembatan" yang menyambungkan orang Jawa dengan orang Sunda, orang Aceh dengan orang Medan, orang Bali dengan orang NTB. Semua orang akan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing untuk berkomunikasi.
Artinya akan sering terjadi miss communcation antara orang-orang. Ingat kan pepatah "lidah lebih tajam daripada pisau" yang sejak dulu kita kenal?
Yang terakhir, jika bahasa indonesia nggak ada mungkin nggak ada Indonesia di bumi ini.
Semoga bermanfaat, saya terbuka untuk diskusi dan tukar pikiran.
Silahkan yang mau diskusi untuk menuliskan opinimu di kolom komentar!