Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Table of Content

Jurnal Dagang #2: Bikin Giveaway Sama Saja Sulitnya Seperti Memburunya


Siapa yang nggak tertarik ikut giveaway? Dengan modal hoki seseorang bisa mendapatkan hadiah apa saja: gadget, makanan, pulsa, laptop, atau buku! 


Umumnya, giveaway hanya mengharuskan setiap orang untuk memberikan engagement (like, komen, ritwit atau share ke story ige) di posingan/twit giveaway-nya. Lalu tunggu sampai periode selesai, dan pemenangnya diumumkan. As simple as that, nggak ada lagi hal lain. 


Tapi itu dari sisi pemburu giveaway. 


Yang mengadakan giveaway beda lagi caranya. Dan saya baru tahu, ternyata mengadakan giveaway nggak semudah memburunya.


Karena ternyata nggak semua giveaway itu menggoda netizen dan menghasilkan engagement tinggi. Termasuk yang saya lakukan kemarin. Wqwqwq sedih kalau diceritain mah :(


Tapi demi membagikan pengalaman, saya tetap mau cerita di sini. 


Jadi setelah buku buat jualan sampai di rumah, saya mengadakan giveaway di twitter dan ige dengan hadiah buku Jam 9 Kita bertemu dan Diary Romlah. 


Tentu besar harapan saya dengan giveaway ini akan menambah jumlah followers, paling tidak 50 sampai 100 orang. Yaaa harapan mah gimana wè, mau setinggi langit ketujuh juga nggak masalah, kan? Urusan jadi kenyataan atau nggak itu mah gimana rezeki masing-masing orang. 


Mungkin, rezeki saya nggak banyak dari situ. Soalnya secara keseluruhan saya cuma mendapatkan followers sebanyak kurang lebih 40an orang di twitter sama ige.


Setelah diamati lebih dalam, ada dua hal yang membuat orang-orang nggak tertarik dengan giveaway yang saya buat. Pertama, hadiahnya dan kedua copy writing-nya. 


Nah mari kita bahas yang pertama dulu. 


Pernah ada orang mengatakan bahwa keuntungan usaha itu tergantung modal yang dikeluarkan. Semakin besar modalnya maka semakin besar pula cuannya. Siapa sangka ternyata prinsip ini juga berlaku dalam giveaway.


Semakin besar nilai hadiah giveaway-nya maka semakin banyak engagement yang didapat. Misalkan Buku Jam 9 Kita Bertemu cuma punya nilai Rp. 50.000 dan hp samsung galaxy M21 nilainya Rp. 2.000.000, maka wajar jika netizen mengerubungi Samsung Galaxy M21. Ibaratnya semut yang menemukan gula di tengah padang pasir!!!1!1!1!1!


Eh, emang di padang pasir ada semut sama gula? Wqwqwq


Padahal, giveaway adalah gerbang menuju kehidupan baru di dunia maya: terseok-seok mencari mutual atau langsung dapet ribuan followers? 


Tapi jangan salah, saya pikir, hadiah yang besar tanpa copy wiring yang baik bisa menurunkan engagement. Minimal, jika keyword yang dibidik cocok giveaway bakal ada yang lihat. Maksimalnya tentu saja bisa dapet ribuan ritwit/like. 


Intinya, dua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Kalau mau dapet hasil gede maka hadiahnya harus bernilai tinggi dengan copy writing yang ciamik. 


Nasib saya gimana? Ya gitu, semuanya seadanya saja. Nggak lebih ataupun kurang. 


Masalah juga datang jika setelah pengumuman ternyata yang beruntung lokasinya jauh, misal dari Ciamis ke Kendari. Sumpah harga ongkir lebih mahal daripada harga bukunya!!!


Kalau begini, giveaway jadi malah penambahan modal judulnya. Coba bayangkan, buku nya 15K tapi ongkirnya 82K. Kan edyan! Sama saja dengan beli buku harga 100K tapi pake voucher gratis ongkir di shopee. 


Kalau sudah begini, harus gimana dong? 


Tenang, kuncinya cuma satu saja, komunikasi baik-baik dengan pemenang. Siapa tau nanti hadiahnya bisa diganti jadi pulsa wkwkwk

Anime Lovers who writes everything in his mind.

Post a Comment